Pendidikan Karakter Anak melalui Permainan Dakon
A. Pengertian
Pendidikan
Pendidikan yaitu
proses penanaman budaya kedalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat
orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan juga merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan
saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan sosialisasi.
B. Pendidikan
Karakter
Pendidikan
karakter menurut Khan (2010), Pendidikan karakter adalah proses kegiatan
yang dilakukan dengan segala daya dan upaya secara sadar dan terencana untuk
mengarahkan anak didik. Sedangkan, menurut Doni Koesuma A (2010),
Pendidikan karakter adalah diberikannya tempat bagi kebebasan individu dalam
menghayati nilai-nilai yang dianggap sebagai baik, luhur, dan layak
diperjuangkan sebagai pedoman bertingkah laku bagi kehidupan pribadi berhadapan
dengan dirinya, sesama dan Tuhan.
D. PENDIDIKAN
KARAKTER ANAK MELALUI PERMAINAN DAKON
Pada era globalisasi seperti saat ini
pendidikan karakter dan moralitas bangsa menjadi satu dari sekian banyak persoalan
utama yang dialami negara-negara berkembang. Termasuk Indonesia, yang memiliki
segudang masalah terkait dengan karakter generasi mudanya. Sejatinya,
nilai-nilai karakter itu sudah ada dan menjadi Lokal Wisdom atau kearifan lokal
dalam diri dan tatanan masyarakat. Namun, pengaruh globalisasilah yang telah
membentengi nilai-nilai karakter itu semakin sulit diwariskan, bahkan mulai
menghilang di daerah-daerah tertentu.
Secara harfiah,
pendidikan dapat diartikan sebagai proses, cara, atau perbuatan mendidik.
Pendidikan berasal dari kata didik yang berarti memelihara dan memberikan
latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (KBBI, 2008:
352). Menurut Driyarkara (1980 :32) Pendidikan merupakan gejala semesta
(fenomena universal) dan berlangsung sepanjang hayat manusia, dimanapun manusia
berada. Dimana ada kehidupan manusia, disitu pasti ada pendidikan. Sedangkan
menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No. 20 tahun
2003, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan. Pendidikan menjadi pondasi utama yang menjadi kekuatan
seseorang.
Istilah karakter
mempunyai beberapa pengertian. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau
budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain (Pusat Bahasa,
2005:1270). Sedangkan, Musfiroh (2008: 27) mengatakan bahwa karakter mengacu
pada serangkaian sikap perilaku (behavior), motivasi (motivation), dan
keterampilan (skill) yang meliputi keinginan untuk melakukan hal yang terbaik.
Berdasarkan pemaparan diatas, karakter dapat dipahami sebagai sifat-sifat
kejiwaan yang dimiliki manusia meliputi keinginan untuk melakukan yang terbaik.
Karakter bukan hanya soal pengetahuan dan tahu semata. Namun juga harus
dipraktekan dan dibiasakan. Ketika sebuah nilai kebajikan dalam sebuah
masyarakat dipraktekan dan di biasakan, maka secara tidak langsung karakter
akan dengan sendirinya melekat pada orang yang mempraktekanya.
Berbeda halnya jika karakter hanya di pelajari
lewat buku-buku terlebih di ruangan yang dibatasi tembok. Karakter merupakan
sesuatu yang luas dan relatif tidak bisa jika dihafalkan saja, tanpa
dipraktekan dan dibiasakan.
Berdasar asal
kata tersebut pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya penanaman
karakter kepada masyarakat melalui pengetahuan mengenai moral, perasaan tentang
moral dan pengajaran perbuatan bermoral. anak sedang dalam masa emasnya atau
yang lebih dikenal dengan Golden Age. Golden Age yaitu masa ketika anak berusia
antara 0-6 tahun, pada usia ini otak anak
berkembang sangat cepat hingga 80 persen, oleh karena itu masa ini
sangat penting untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan dari anak. Pada usia ini juga otak menerima dan
menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk, sehingga pada
masa ini seorang anak harus benar-benar di perhatikan agar tidak melakukan hal
salah karena dapat berakibat pada masa pertumbuhan berikutnya. Itulah masa-masa yang dimana
perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk.
Penerapan dari
pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan
menggunakan permainan menjadi salah satu metode yang sangat baik pada anak karena
sudah menjadi bagian dari keseharian dan pertumbuhan seorang anak, baik di
lingkungan rumah maupun sekolah, sehingga akan berdampak besar karena mereka
bisa bernyanyi, bermain dan bergembira, dengan isi lagu dan permainan yang
mendidik, dan itu menjadi bagian dari pembentukan karakter.
Permainan yang
diterapkanpun tidak sembarangan melainkan permaian tradisional karena keduanya
adalah budaya indonesia yang didalamnya mengandung nilai-nilai kearifan lokal
dan norma-norma yang baik, kemudian juga keduanya merupakan budaya asli
indonesia yang tentunya akan memberikan nilai nasionalisme kepada diri anak
karena anak akan selalu cinta kepada tanah airnya.
Seiring perkembangan
teknologi dan arus globalisasi yang begitu cepat membuat permaian tradisional
mulai luntur bahkan menghilang dari kehidupan anak-anak. Mereka lebih suka
bermaian gadget yang menawarkan banyak konten yang menarik dari pada bermain di
lingkungan sekitar dengan teman-teman sebayanya. Hal ini mendorong terciptanya
karakter anak yang cenderung sedikit beraktivitas diluar rumah (bermaian) atau
lebih sering berdiam diri dirumah, padahal hal ini tidak baik karena bisa
menciptakan rasa malas, individualis bahkan bisa mengganggu kesehatan dari anak
itu sendiri.
Permaian
tradisonal merupakan salah satu metode yang baik digunakan untuk media
penerapan pendidikan karakter kepada anak. Permaian tradisional adalah permaian yang dulu dilakukan oleh
anak-anak zaman dahulu, permaian tradisonal ini kebanyakan dilakukan lebih dari
satu orang atau berkelompok sehingga akan mengarahkan mereka pada kehidupan
sosial dan kebersamaan yang tinggi.
Selaian itu
permaian tradisional juga merupakan salah satu budaya indonesia yang harus
dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang dapat membentuk
karakter-karakter yang baik.permaian tradisional yang memiliki kearifan lokal
dan dapat dijadikan media pendidikan karakter misalnya permaian Dakon/congklak,
petak umpet, dan yang lainnya.
Dakon adalah salah satu permaian tradisional
yang didalamnya mengandung pelajaran bahwa
setiap hari yang kita jalani tentu berpengaruh terhadap hari-hari
selanjutnya, begitupula dengan orang lain.
Dalam permainan
dakon seorang anak juga diajarkan untuk berfikir agar selalu berhati-hati dalam
mengambil keputusan, jika teliti dan menggunakan strategi yang benar seorang
pemain dakon akan mendapatkan hasil yang banyak dan ketika lawannya sudah
kehabisan dia akan menang. Permainan dakon ini juga dapat memberikan gambaran
bahwa dalm menjalani hidup selalu ada persaingan oleh karena itu anak harus
dipersiapkan sejak dini agar siap menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Kemudian
permainan petak umpet juga menjadi salah satu permaian yang didalamnya
mengandung berbagai teladan seperti nilai kejujuran karena tentu saja ketika
yang jaga (pemaian yang mencari) tidak boleh mengintip ketika pemain yang
lainnya sedang mencari tempat untuk
bersembunyi, kemudian dalam petak umpet juga memberikan nilai kesabaran karena
pemaian yang jaga harus mencari teman-temanya yang bersembunyi, hal ini tentu
saja secara tak langsung akan memberikan nilai ketelitian dan berfikir kritis
karena harus cermat dalam mencarinya.
Permainan
tradisional adalah tempat untuk melakukan proses internalisasi nilai-nilai
karakter yang luhur. Tentunya hal itu bersumber langsung dari masyarakat atau
local wisdom. Karakter-karakter yang diperoleh dari lagu-lagu daerah dan
permainan tradisonal secara hidden curriculum seperti nasionalisme, kesiapan,
daya saing, kesabaran, kejujuran, tanggung jawab, dan kecerdasan nantinya akan
melahirkan generasi emas yang tak hanya pandai akan tetapi juga berkarakter dan
siap membangun bangsa dan negara. Selain itu,
dari kedua media tersebut juga telah mengajarkan bahwa sesungguhnya
negara ini kaya akan budaya yang sangat baik dan juga turut mempersiapkan
kehidupan Indonesia madani di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar