MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA SD
1. Pengertian perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
terdapat pada satuan pendidikan formal dilingkungan pendidikan dasar dan
menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang
bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya
tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan (SNI7329-2009).
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa
perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada di sekolah formal yang
bertujuan sebagai pusat sumber belajar untuk mencapai tujuan pendidikan di
sekolah.
2. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan
hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan
adanya perpustakaan sekolah diharapan murid-murid secara lambat laun memiliki
kesenangan membaca yang merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik
disekolah maupun diluar sekolah serta dapat membantu siswa dan guru untuk
menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, semua bahan
pustaka yang terdapat di perpustakaan sekolah harus bisa menunjang proses
belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam
pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah serta
selera pembaca yang tidak lain adalah siswa-siswi.
Perpustakaan dapat dikatakan bermanfaat apabila
perpustakan benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar-mengajar
disekolah. Manfaat lain yang diperoleh yaitu siswa mampu mecari, mmenemukan,
menyaring dan menilai informasi, terbiasa belajar mandiri, melatih tanggung
jawab siswa, dan siswa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Secara rinci, perpustakaan sekolah mempunyai
manfaat, baik yang diselenggarakan di skeolah dasar maupun menengah, antara lain:
a. Dapat
menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca
b. Dapat
memperkaya pengalaman belajar siswa
c. Dapat
menanamkan kebiasaan belajar mandiri
d. Dapat
mempercepat penguasaan teknik membaca
e. Dapat
membantu perkembangan cakapan bahasa
f. Dapat
membantu guru menemukan sumber pengajaran
g.
Membantu siswa, guru dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah
a. Fungsi edukatif
Adanya perpustakaan sekolah daapt meningkatkan
inters membaca siswa, sehingga teknik membaca semakin lama semakin dikuasai
oleh siswa. selain itu, dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang
sebagian besar pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Hal ini dapat
menunjang penyelenggaraan pendidikan disekolah. Oleh karena itu, kiranya dapat
dikatakan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai fungsi edukatif.
b. Fungsi Informatif
Perpustakaan tidak hanya menyediakan
bahan-bahan pustaka yang ebrupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan
yang berupa buku (non book material) misalnya majalah, surat kabar atau koran,
slide projektor, televisi, slide projector, dan sebagainya. Semua ini akan
memberikan banyak informasi , oleh sebab itu perpustakaan sekolah memlikiki
fungsi informatif.
c. Fungsi tanggung jawab administratif
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari
disekolah, dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat
oleh guru/pustakawan.
d. Fungsi riset
Riset atau pengumpulan data atau
keterangan-keterangan yang diperlukan. Misalnya seorang murid ingin meneliti
tentang kehidupan orang-orang pada abad ke 17 yang lalu, atau seorang guru
ingin meneliti faktor-faktor yang memepengaruhi pertumbuhan bayi maka mereka
dapat melakukan riset literatur dengan cara membaca buku-buku yang telah
etrsedia disalam perpustakaan sekolah.
e. Fungsi rekreatif
Perpustakaan
sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu
istirahat dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar
dan lain sebagainya.
4. Cara meningkatkan minat baca siswa melalui perpustakaan sekolah
Membaca merupakan keterampilan yang diperoleh
setelah seseorang dilahirkan, bukan keterampilan bawaan yang dapat
dikembangkan, dibina dan dipupuk melalui kegiatan belajar mengajar. Lingkungan
pendidikan merupakan basis yang snagt strategis untuk mengembangkan kebiasaan
membaca, kegiatan membaca sudah semestinya menjadi kegiatan yang rutin
dilakukan sehari-hari oleh masyarakat ilmiah dan pendidikan untuk memperoleh
pengetahuan atau informasi.
Disekolah terdapat siswa yang suka membaca dan
ada yang tidak suka membaca. Rasa senang membaca dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain karena ia tahu manfaat membaca, ia menyadari bahwa
buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang baik dapat memperluas pengetahuannya.
Salah satu tugas guru/pustakawan dalam rangka
memfungsikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar adalah menumbuhkan rasa
senang membaca pada siswa-siswa, sebab apabila pada diri siswa merasa senang membaca
siswa akan senang membaca dan memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan
maksimal.
Terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan
oleh guru/pustakawan untuk menumbuhkan rasa senang membaca siswa, antara lain:
a. Memperkenalkan buku-buku
Guru/pustakawan memperkenalkan buku-buku
terutama yang terdapat diperpustakaan sekolah. Cara ini dapat dilakukan dengan
bekerja sama dengan guru-guru bidang studi lainnya. Misalnya guru bidang studi
Agama Islam memperkenalkan atau menceritakan kisah-kisah nabi , menceritakan
kisah Nabi Muhammad SAW, Kisah perang Uhud, dan sebagainya. Dalam menceritakan
sesuatu hendaknya diceritakan dengan penuh apresiatif sehingga pada siswa
timbul suatu kesan yang baik dan tertarik untuk membaca bukunya secara
langsung. Selain guru bidang studi, pustakawan juga bisa secara langsung
memperkenalkan buku-buku kepada siswa yang sedang mengunjungi perpustakaan
sekolah.
b. Memperkenalkan riwayat hidup tokoh-tokoh
Melalui penjelasan riwayat tokoh-tokoh nasional
maupun internasional yang perlu ditekankan pada waktu memperkenalkan adalah
kegigihan tokoh-tokoh tersebut dalam hal membaca dan belajar mandiri untuk
menambah pengetahuan sehingga tokoh yang besar dan masyur.
Misalnya Prof. Dr. Hamka, beliau adalah seorang
tokoh agama yang terkenal. Sejak kecil beliau senang membaca dan mempelajari
buku-buku yang berhubungan dengan agama islam. Bahkan beliau pergi ke luar
negeri untuk mengunjungi beberapa negara yang tiada lain untuk memperdalam ilmu
pengetahuan Agama Islam. Sebagai hasil kegigihannya ia menjadi tokoh islam yang
terkenal seperti sebagai mubaligh, pernah menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI), sebagai satrawan, dan serinng mengarang buku-buku yang membahas tentang
ajaran islam.
c. Memperkenalkan hasil-hasil karya sastrawan
Memperkenalkan karya tokoh-tokoh khususnya
sastrawan guru/pustakawan sambil menyebutkan hasil karyanya. Misalnya apabila
memperkenalkan riwayat hidup Prof . Dr. Hamka, guru pustakawan hendaknya sambil
menyebutkan hasil karyanya seperti karya romannya yang ebrjudul “Tenggelamnya
Kapal Van Der Wij” atau bisa juga memperdengarkan hasil rekaman ceramah agama
islam yang disampaikan oleh beliau.
d. Memberikan Reward
Pengelola perpustakaan atau pihak sekolah perlu
memberikan reward kepada siswa yang rajin berkunjung dan membaca diperpustakaan
sekolah. Hal ini dapat memotivasi siwa untuk rajin berkunjung dan membaca buku
diperppustakaan sekolah.
e. Koleksi bahan pustaka
Bahan pustaka tidak hanya berupa buku, tetapi
juga berupa non book seperti majalah, koran, peta, globe, gambar komik, novel,
cerpen dan lain-lain. Hal ini penting karena dapat menjadi motivator bagi siswa
atau anak untuk berkunjung ke perpustakaan. Dengan bahan pustaka yang
bervariasi maka siswa akan tertarik dan selalu mengunjungi perpustakaan sekolah
dan siswa menjadi gemar membaca diperpustakaan karena bisa jadi siswa merasa
bosan dengan membaca buku paket atau buku pelajaran maka mereka akan mencari
dan membaca buku-buku yang lainnya.
Perlu
ditekankan bahwa berhasil atau tidaknya dalam menumbuhkan minat baca baik
dengan cara memperkenalkan buku-buku riwayat hidup tokoh-tokoh maupun hasil
karya sastrawan, tidak hanya tergantung kepada materi tetapi lebih kepada cara
penyampaiannya bagaimana guru/pustakawan memberikan kesan khusus pada siswa
sehjngga mereka tergugah hatinya untuk membaca buku.
Usaha lain sebagai pendekatan untuk
memperkenalkan buku perpustakaan sekolah adalah menyelenggarakan “display” dan
pameran buku, biasanya yang di “display” adalah buku-buku baru, dengan
tujuan selain memperkenalkan buku-buku baru juga sebagai usaha untuk memberikan
stimulus kepada siswa. Oleh sebab itu agar kegiatan ini dapat merangsang siswa
maka buku-buku yang di display harus diatur sedemikian rupa dengan
kombinasi warna, tipuan sinar, artistik susunan, sehingga koleksi yang biasa
menjadi koleksi yang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar