BIDANG BIDANG PELAYANAN BK DI SD
A.
Bimbingan
Pribadi
1.
Aspek-aspek Bimbingan Pribadi
Pengembangan
pribadi siswa malalui pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah bisa di
wujudkan melalui layanan bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi adalah jenis
bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah pribadi. Diatas telah disebutkan bahwa masalah individu ada
yang berkenaan dengan tuhannya dan ada yang berkenaan dengan dirinya sendiri.
Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup keduanya, yakni mengembangkan
aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan Tuhan dan dirinya sendiri.
Masalah atau
problema individu yang berhubungan dengan Tuhannya seperti sulit untuk
menghdirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa Dia selalu mengawasi
perbuatan setiap individu. Akibat selanjutnya dari problem itu adalah timbul
rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan untuk meninggalkan
perbuatan-perbuatan yang dilarang dan di murkai Allah SWT. Problem individu
yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap disiplin dan
besahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu mengajak
menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya
adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu, berprasangka buruk, lemah motivasi, dan
tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal.
Dalam situasi
tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber
dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang
berprasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam
melakukan segala hal.
Dalam situasi
tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber
dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang
berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya.
Konflik yang berlarut-larut, frustasi, dan neurosis merupakan sumber timbulnya
masalah pribadi. Masalah pribadi juga bisa timbul akibat individu gagal dalam
mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan
di pihak lain.
Menurut Surya dan
Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan
bimbingan pribadi adalah: (a) kemampuan individu memahami dirinya sendiri, (b)
kemampuan individu mengambil keputusan sendiri, (c) kemampuan individu
memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya
persoalan-persoalan yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya
persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
2.
Makna Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi bisa di maknai sebagai suatu bantuan
dari pembimbing kepada pembimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan
tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi
dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Menurut Surya (1998) bimbingan pribadi merupakan
bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Relevan
dengan Surya, Winkel (1991) menyatakan bahwa bimbingan pribadi merupakan proses
bantuan yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, kejasmaniannya sendiri .
Berdasarkan pengertian diatas, bimbingan pribadi (personal guidance) bisa bermakna
bimbingan untuk membantu individu mengatasi masalah-masalah yang bersifat
pribadi.
3.
Tujuan Bimbingan Pribadi
Berdasarkan makna
bimbingan pribadi di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan pribadi bertujuan
untuk membantu individu agar bisa memecahkan masalah-masalah yang bersifat
pribadi. Di dalam makna bimbingan pribadi menurut depdikbud di atas, tujuan
bimbingan pribadi untuk: (a) mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi,
(b) mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya secara baik.
Bimbingan pribadi
juga bertujuan agar individu mampu mengatasi sendiri, mengambil sikap sendiri
atau memecahkan masalah sendiri yang menyangkut keadaan batinnya sendiri.
Dengan perkataan lain, agar individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang
kerohanian, perawatan jasmani, dan pengisian waktu luang.
4.
Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Pribadi
Ada beberapa macam bentuk layanan
bimbingan pribadi, yaitu pertama,
layanan informasi. Informasi tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup
perkembangan: (a) fisik, (b) motorik, (c) bicara, (d) emosi, (e) sosial, (f)
penyesuaian sosial, (g) bermain, (h) kreativitas, (i) pengertian, (j) moral,
(k) seks, dan (l) perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan
masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang: (a) ciri-ciri
masyarakat maju, (b) makna ilmu pengetahuan, (c) pentingnya IPTEK bagi
kehidupan manusia.
Kedua,
pengumpulan data. Data yang di kumpulkan berkenaan dengan layanan bimbingan
pribadi dapat mencakup : (a) identitas individu seperti nama lengkap, nama
panggilan, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, agama, alamat, bahasa daerah,
anak ke, orang tua dan lain-lain, (b) kejasmanian dan kesehatan, (c) riwayat
pendidikan, (d) prestasi, (e) bakat, (f) minat, dan lain-lain.
Ketiga, orientasi. Layanan orientasi
bidang pengembangan pribadi mencakup: suasana, lembaga, dan objek pengembangan
pribadi seperti lembaga pengembangan bakat, pusat kebugaran dan latihan
pengembangan kemampuan diri, tempat rekreasi, dan lain sebagainya
A.
Bidang
Pengembangan Sosial
1. Aspek-aspek
Bimbingan Sosial
Selain problem yang menyangkut dirinya
sendiri, individu juga di hadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain.
Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang
bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami kesulitan aa masalah dalam
hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul
karena individu kurang mampu atau gagal berhubungan dengan lingkungan sosialnya
yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Problem individu yang berhubungan
dengan lingkungan sosialnya misalnya: (a) kesulitan dalam persahabatan, (b)
kesulitan mencari teman, (c) merasa terasing dalam aktivitas kelompok, (d)
kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok, (e) kesulitan
mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga, dan (f) kesulitan dalam
menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem di atas, aspek-aspek sosial
yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah: (a) kemampuan individu
melakukan sosialisasi dengan lingkungannya, (b) kemampuan individu melakukan
adaptasi, dan (c) kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial)
dengan lingkungannyabaik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2. Makna
Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan
atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti
pergaulan, penyelesaian masalah konfik, penyesuaian diri dan sebagainya.
Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing
kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Menurut Djumhur dan Surya (tt) bimbingan
sosial (social guidance) merupakan
bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan
diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Relevan dengan pendapat diatas, menurut
Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila
penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah-masalah
sosial.
3. Tujuan
Bimbingan Sosial
Berdasarkan pengertian diatas, tujuan
utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu
melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial
juga bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan
diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Dalam konteks manusia sebagai makhluk
sosial dan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Dahlan (1989) menyatakan bahwa
tujuan bimbingan sosial adalah agar individu mampu mengembangkan diri secara
optimal sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah SWT.
4. Bentuk-bentuk
Layanan Bimbingan Sosial
Ada beberapa macam bentuk layanan
bimbingan sosial yang bisa di berikan kepada para siswa di sekolah.
Bentuk-bentuk layanan tersebut: pertama,layanan
informasi yang mencakup: (a) informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini,
yang mencakup: (1) informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju atau modern, (2)
makna ilmu pengetahuan, (3) pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia dan
lain-lain, dan (b) informasi tentang cara-cara bergaul.(c) mengoptimalisasikan
instrument evaluasi, (d) mengolah hasil aplikasi instrument.
Keempat,
analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan: (a) menetapkan norma atau
standar analisis, (b) melakukan analisis, dan (c) menafsirkan hasil analisis.
Kelima,
tindak
lanjut yang mencakup kegiatan: (a) menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, (b)
mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak yang terkait, (c)
melaksanakan rencana tindak lanjut.
Keenam,
laporan yang mencakup kegiatan: (a) menyusun laporan, (b) menyampaikan laporan
kepada kepala sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait, (c) mendokumentasikan
laporan layanan.
C.
Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama
1. Aspek-aspek Pengembangan kehidupan
Beragama
Beberapa
aspek pengembangan kehidupan beragama yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling si sekolah adalah suasana lembaga dan objek keagamaan seperti ritual
keagamaan, sarana ibadah keagamaan,dan peninggalan keagamaan.
2. Makna Bimbingan Kehidupan Beragama
Makna
mimbingan pengembangan kehidupan beragama adalah bantuan yang diberikan
pembimbing kepada terbimbing (siswa) agar mereka mampu menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama. Melalui
layanan bimbingan dan konseling, para siswa dibantu mencarikan alternatif bagi
pemecahan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama.
3. Tujuan Bimbingan Kehidupan Beragama di
Sekolah
Tujuan
layanan bimbingan dan konseling bidang kehidupan beragama adalah agar siswa
memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang ajaran agamanya. Dengan
perkataan lain dapat memecahkan berbagai problem yang berkaitan dengan
kehidupan beragama yang dihadapi individu baik di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
4. Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan
Beragama di Sekolah
Layanan
bimbingan dan konseling berkenaan dengan bidang pengembangan kehidupan beragama
adalah pertama layanan informasi. Layanan informasi untuk bidang pengembangan
kehidupan beragama mencakup: (a) informasi tentang suasana kehidupan beragama,
(b) upacara ritual keagamaan, (c) tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja,
wihara, (d) hari-hari besar keagamaan dan lain-lain.
Kedua,
layanan orientasi untuk bidang pengembangan kehidupan beragama mencakup: (a)
suasana keagamaan, (b) lembaga dan objek keagamaan (c) sarana ibadah keagamaan
(d) peninggalan-peninggalan keagamaan tertentu, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar