Selasa, 15 Januari 2019

bidang pelayanan bk di sd



BIDANG BIDANG PELAYANAN BK DI SD


A.    Bimbingan Pribadi
1.      Aspek-aspek Bimbingan Pribadi
Pengembangan pribadi siswa malalui pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah bisa di wujudkan melalui layanan bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Diatas telah disebutkan bahwa masalah individu ada yang berkenaan dengan tuhannya dan ada yang berkenaan dengan dirinya sendiri. Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup keduanya, yakni mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan Tuhan dan dirinya sendiri.
Masalah atau problema individu yang berhubungan dengan Tuhannya seperti sulit untuk menghdirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa Dia selalu mengawasi perbuatan setiap individu. Akibat selanjutnya dari problem itu adalah timbul rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan di murkai Allah SWT. Problem individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap disiplin dan besahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu mengajak menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu, berprasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal.
Dalam situasi tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang berprasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal.
Dalam situasi tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya. Konflik yang berlarut-larut, frustasi, dan neurosis merupakan sumber timbulnya masalah pribadi. Masalah pribadi juga bisa timbul akibat individu gagal dalam mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi adalah: (a) kemampuan individu memahami dirinya sendiri, (b) kemampuan individu mengambil keputusan sendiri, (c) kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
2.      Makna Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi bisa di maknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada pembimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Menurut Surya (1998) bimbingan pribadi merupakan bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Relevan dengan Surya, Winkel (1991) menyatakan bahwa bimbingan pribadi merupakan proses bantuan yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, kejasmaniannya sendiri .
Berdasarkan pengertian diatas, bimbingan pribadi (personal guidance) bisa bermakna bimbingan untuk membantu individu mengatasi masalah-masalah yang bersifat pribadi.
3.      Tujuan Bimbingan Pribadi
Berdasarkan makna bimbingan pribadi di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu individu agar bisa memecahkan masalah-masalah yang bersifat pribadi. Di dalam makna bimbingan pribadi menurut depdikbud di atas, tujuan bimbingan pribadi untuk: (a) mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi, (b) mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Bimbingan pribadi juga bertujuan agar individu mampu mengatasi sendiri, mengambil sikap sendiri atau memecahkan masalah sendiri yang menyangkut keadaan batinnya sendiri. Dengan perkataan lain, agar individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, dan pengisian waktu luang.
4.      Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Pribadi
Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan pribadi, yaitu pertama, layanan informasi. Informasi tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup perkembangan: (a) fisik, (b) motorik, (c) bicara, (d) emosi, (e) sosial, (f) penyesuaian sosial, (g) bermain, (h) kreativitas, (i) pengertian, (j) moral, (k) seks, dan (l) perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang: (a) ciri-ciri masyarakat maju, (b) makna ilmu pengetahuan, (c) pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia.
Kedua, pengumpulan data. Data yang di kumpulkan berkenaan dengan layanan bimbingan pribadi dapat mencakup : (a) identitas individu seperti nama lengkap, nama panggilan, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, agama, alamat, bahasa daerah, anak ke, orang tua dan lain-lain, (b) kejasmanian dan kesehatan, (c) riwayat pendidikan, (d) prestasi, (e) bakat, (f) minat, dan lain-lain.
Ketiga, orientasi. Layanan orientasi bidang pengembangan pribadi mencakup: suasana, lembaga, dan objek pengembangan pribadi seperti lembaga pengembangan bakat, pusat kebugaran dan latihan pengembangan kemampuan diri, tempat rekreasi, dan lain sebagainya
A.    Bidang Pengembangan Sosial
1.      Aspek-aspek Bimbingan Sosial
Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga di hadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami kesulitan aa masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagal berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya: (a) kesulitan dalam persahabatan, (b) kesulitan mencari teman, (c) merasa terasing dalam aktivitas kelompok, (d) kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok, (e) kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga, dan (f) kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem di atas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah: (a) kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya, (b) kemampuan individu melakukan adaptasi, dan (c) kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannyabaik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2.      Makna Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konfik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Menurut Djumhur dan Surya (tt) bimbingan sosial (social guidance) merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Relevan dengan pendapat diatas, menurut Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah-masalah sosial.
3.      Tujuan Bimbingan Sosial
Berdasarkan pengertian diatas, tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Dahlan (1989) menyatakan bahwa tujuan bimbingan sosial adalah agar individu mampu mengembangkan diri secara optimal sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah SWT.
4.      Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Sosial
Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan sosial yang bisa di berikan kepada para siswa di sekolah. Bentuk-bentuk layanan tersebut: pertama,layanan informasi yang mencakup: (a) informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini, yang mencakup: (1) informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju atau modern, (2) makna ilmu pengetahuan, (3) pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia dan lain-lain, dan (b) informasi tentang cara-cara bergaul.(c) mengoptimalisasikan instrument evaluasi, (d) mengolah hasil aplikasi instrument.
Keempat, analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan: (a) menetapkan norma atau standar analisis, (b) melakukan analisis, dan (c) menafsirkan hasil  analisis.
Kelima, tindak lanjut yang mencakup kegiatan: (a) menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, (b) mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak yang terkait, (c) melaksanakan rencana tindak lanjut.
Keenam, laporan yang mencakup kegiatan: (a) menyusun laporan, (b) menyampaikan laporan kepada kepala sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait, (c) mendokumentasikan laporan layanan.
C. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama
1. Aspek-aspek Pengembangan kehidupan Beragama
            Beberapa aspek pengembangan kehidupan beragama yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling si sekolah adalah suasana lembaga dan objek keagamaan seperti ritual keagamaan, sarana ibadah keagamaan,dan peninggalan keagamaan.
2. Makna Bimbingan Kehidupan Beragama
            Makna mimbingan pengembangan kehidupan beragama adalah bantuan yang diberikan pembimbing kepada terbimbing (siswa) agar mereka mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama. Melalui layanan bimbingan dan konseling, para siswa dibantu mencarikan alternatif bagi pemecahan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama.
3. Tujuan Bimbingan Kehidupan Beragama di Sekolah
            Tujuan layanan bimbingan dan konseling bidang kehidupan beragama adalah agar siswa memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang ajaran agamanya. Dengan perkataan lain dapat memecahkan berbagai problem yang berkaitan dengan kehidupan beragama yang dihadapi individu baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga dan masyarakat.
4. Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Beragama di Sekolah
            Layanan bimbingan dan konseling berkenaan dengan bidang pengembangan kehidupan beragama adalah pertama layanan informasi. Layanan informasi untuk bidang pengembangan kehidupan beragama mencakup: (a) informasi tentang suasana kehidupan beragama, (b) upacara ritual keagamaan, (c) tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, wihara, (d) hari-hari besar keagamaan dan lain-lain.
            Kedua, layanan orientasi untuk bidang pengembangan kehidupan beragama mencakup: (a) suasana keagamaan, (b) lembaga dan objek keagamaan (c) sarana ibadah keagamaan (d) peninggalan-peninggalan keagamaan tertentu, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar